Widget HTML Atas

Amerika Bunuh Jendral Iran, Perang Dunia III Jadi Trending Topik Dunia



Topik mengenai Perang Dunia III mendadak trending di jagat Twitter, setelah Komandan Pasukan Quds Iran Jenderal Qasem Soleimani dikonfirmasi tewas di tangan Amerika Serikat.
Soleimani tewas dalam serangan udara AS di Bandara Internasional Baghdad, Irak, pada Jumat (3/1). Pentagon mengonfirmasi bahwa Soleimani dibunuh atas arahan Presiden Donald Trump.
Menyusul kabar tersebut, tagar #WWIII dan World War 3 mencuat pada urutan teratas trending topik dunia di Twitter.
Banyak yang khawatir tindakan AS tersebut akan memprovokasi Iran dan memicu terjadinya Perang Dunia III. Tak sedikit pula yang bercanda tentang ketakutan kemungkinan perang dengan mencuitkan meme kocak.
"AS baru saja membunuh Qasem Soleimani, komandan Pasukan Qods, orang terkuat ke-2 di Iran. Mengerikan, sulit untuk melihat bagaimana ini tidak akan meningkat menjadi perang," cuit produser film Jemima Goldsmith.
"Sial, aku ingat Barack Obama menjaga perdamaian dengan Iran dan menghindari Perang Dunia 3. Sekarang kita punya keparat bodoh ini Donald Trump mencoba untuk memulai Perang Dunia 3 sehingga dia bisa tetap di kantor. Donald Trump adalah jenis kejahatan terburuk," cuit akun dylanm***
"Saya tidak hanya menentang perang di Iran, saya juga menentang setiap kandidat yang mencari kursi kepresidenan yang tidak berbicara menentang hal ini sekarang. Ini akan mengarah ke Perang Dunia 3. Tolong berdiri bersama saya & katakan #NoWarWithIran," kata akun JENFL***
Adapun serangan AS terhadap Soleimani terjadi beberapa hari setelah pengunjuk rasa mengepung kedutaan AS di Baghdad dan terjadi bentrokan dengan pasukan AS di lokasi. Pentagon menyebut bahwa Soleimani menyetujui serangan terhadap kedutaan AS.
AS menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan tindakan tegas untuk melindungi personil AS di luar negeri dan ditujukan untuk mencegah rencana serangan Iran terhadap AS di masa depan.

Tidak ada komentar untuk "Amerika Bunuh Jendral Iran, Perang Dunia III Jadi Trending Topik Dunia"